Saturday, June 15, 2013

hello guys!

wah lama nggak ngeposting ya! bisa dihitung sih tinggal beberapa hari lagi raport bakal kita terima, dan kelas 9 di depan mata. habis gini UN! kira-kira 11 bulan lagi. tapi 11 bulan itu nggak lama, cepet banget! setahun di kelas 8 aja serasa cepat sekali. apalagi kelas 9 nanti ya?

liburan kali ini mungkin agak lama, karena kebetulan bentrok sama bulan puasa, bulan yang penuh berkah :)) . buat ngisi liburan ini kalian kemana aja? paling enak sih ya jalan-jalan. keliling kota Surabaya, kalau perlu keliling Indonesia sekalian aja biar seru. dari sabang sampai merauke di kunjungi satu persatu. 33 provinsi di singgahi satu persatu. dari aceh sampai papua. siapa yang mau ke Timika? sepertinya di sana seru :) . yang mau ke Bali? ke Jakarta? ke Bangka Belitung? ke Batam? ke NTT? ke Sulawesi? ke Jambi? hm... kalau bisa kesana semua itu yang lebih enak.

buat yang kutu buku sih kebanyakan lebih suka dirumah sambil menghabiskan ribuan buku yang numpuk di rumahnya. ya karena mereka book lovers kan?

Mmmm.... sudah dulu ya! semoga liburan kalian menyenangkan :)

Tuesday, May 7, 2013

we live inside your imagination


     "Hm.... rumah baru, lingkungan baru, suasana baru... menyenangkan juga" pikir Alex yang baru saja pindah rumah.
Alex memasuki kamar barunya di rumah yang ada di Malang. Alex berjalan mengelilingi kamar barunya tersebut, ia membuka lemarinya lalu menemukan sebuah tumpukan kertas yang berantakan. "Apa ini?" tanya Alex pada dirinya sendiri.
     Lalu Alex membuka satu per satu kertas  yang ada. kertas tersebut seperti menjelaskan sebuah kejadian yang akan datang. Alex mengurutkan gambar-gambar yang ada di kertas-kertas tersebut, setelah diurutkan, baru Alex tau jalan cerita gambar-gambar tersebut.
     "Suatu hari.... ada 2 orang sahabat yang saling menyayangi. mereka senang membuat imajinasi. hingga mereka membuat Kota Impian di hutan yang penuh dengan pepohonan rimbun....... setelah itu...... salah satu dari mereka harus pindah ke negara lain karena......." Alex mencoba untuk mendeksripsikan gambar-gambar tersebut. tapi ketika dia membaca gambar yang paling akhir dia kebingungan. karena gambarnya benar-benar abstrak. nggak tau apa sebenarnya hal yang di fokuskan gambar tersebut.

      Tok...tok... mama Alex mengetuk pintu kamarnya. "Alex, ada yang cari kamu diluar." ujar mama Alex.
 Alex segera memasukkan gambar-gambar tersebut kedalam lemari lagi. "Siapa, ma?" tanya Alex sambil membuka pintu kamarnya.
 "Sepertinya tetangga sebelah. tadi dia habis ngirim kue ke rumah kita. katanya sambutan tetangga baru." jawab mama Alex
      Alex keluar dari kamarnya sambil memakai kacamatanya. lalu ia menuruni tangga pelan-pelan dan melihat siapa orang yang sedang mencarinya. dia melihat dari tangga, ternyata ada seorang gadis berambut pirang dan bergelombang dengan kulit putih dan senyum manis anak itu mengarah ke arah Alex. "Hai," sapa gadis tersebut. Alex tersenyum sambil melambaikan tangan kearah gadis tersebut.
      "Hai, aku Rifa. rumahku ada di sebelah rumahmu." ujar Rifa memperkenalkan diri dengan semangatnya.
 "Alex"
     "Oh, hai Lex! senang nggak rasanya bisa pindah kerumah ini? dekat gunung, dekat sawah, dekat bukit, dan udara yang dingin melengkapi suasana di kota ini." tanya Rifa.
     "Senang" jawab Alex cuek.
      Rifa tersenyum kearah Alex. "Ada masalah denganku?" tanya Rifa. "Nggg.... enggg.. ngggakkk kok, nggak ada. Oh ya! aku boleh tanya sesuatu kan?" jawab Alex. "Tentu saja"
     "Dulu yang tinggal dirumah ini siapa?" tanya Alex. "Oh, dulu itu disini tinggal keluarga Alfa, Alfa itu anak kelas 9 SMP yang benar-benar pendiam. Ibunya Fitri, lembut dan baik hati. ayahnya David, orang keturunan Inggris yang sifatnya tegas dan berjiwa pemimpin. dan satu lagi kakak Alfa namanya Celia. Alfa pindah karena kakaknya harus kuliah di Inggris. sekarang Alfa ada di Inggris." Jawab Rifa panjang lebar.
     "Apa Alfa suka ngelukis?" tanya Alex lagi. "Yap, lukisannya bagus-bagus."

                                                ********
     Keesokan harinya adalah hari pertama Alex di sekolah barunya. dia naik bus sekolah untuk sampai di sekolahnya. tapi hari ini Alex bangun kesiangan. akhirnya supir busnya sedikit marah-marah padanya.
     Alex memasuki kelas barunya. dan ia melihat Rifa di sana. "Pagi anak-anak! kita punya murid baru disini. silahkan perkenalkan diri kamu!" ujar bu Gita.
     "HAI, kenalkan, namaku Alex. aku baru pindah dari Jakarta kemarin. semoga kalian bisa berteman denganku." ujar Alex memperkenalkan diri dengan ekspresi yang dingin.
     "Dia memang begitu," bisik Rifa kepada teman sebangkunya.
Alex berjalan mencari tempat duduk sambil memperhatikan teman-temannya satu per satu. menatap mata mereka seperti orang yang bisa membaca pikiran.
      "Hei! kalau kamu nggak bisa ramah dengan mereka kamu nggak akan punya teman disini!" sahut Rifa.

        jam istirahat tiba, Alex tetap duduk diam dibangkunya tak bergerak sedikitpun. "Lex, kamu nggak apa?" tanya salah satu anak cowok yang tersisa di kelas. karena semua anak sudah pergi ke kantin. tak ada balasan apapun dari Alex. tetap diam dengan tatapan dinginnya. kemudian pergi sambil membawa buku.
        Alex berjalan menyusuri lorong sekolah menuju taman yang ada di sekolah. duduk diatas rerumputan hijau berseri. menuliskan beberapa tulisan. kemudian memejamkan mata seperti orang yang sedang berpikir keras. dalam pikirannya terlintas sebuah cerita pendek yang tak berujung.
        Dalam pikirannya terlintas, dia sedang pergi ke sebuah hutan bersama Rifa. mereka membuat rumah pohon disana, tingginya sekitar 5 M. tiba-tiba ada seekor lebah yang hinggap di rumah pohon tersebut, lalu berkata, "Halo." dengan suara yang besar lalu dilanjutkan dengan kata, "BOO". ketika lebah itu bilang BOO, dia dan Rifa langsung berlari pulang menuju rumahnya masing-masing. setelah itu, baru Alex tersadar. "Hah? Ngapain aku disini? duduk kayak gini? bawa buku dan pensil, sendirian nggak ada teman? KOK AKU ANEH?" pikir Alex setelah tersadar. kemudian ia membaca tulisan yang ada dibuku yang dibawanya. 'itu hanya imaginasiku yang bisa terjadi di dunia nyata. tapi jalan ceritanya mungkin berbeda. "Ah... apa maksudnya ini sih? aku nggak ngerti..." pikir Alex seraya melempar buku tersebut ke tong sampah. kemudian bergegas ke kantin.
       Alex menghampiri Rifa yang sedang mengobrol bersama teman-temannya, "Hai" sapa Alex. "OH, hai juga Lex!" jawab Gea, teman sekelas Alex. "Kok ramah banget?" tanya Fika, teman sekelas Alex juga. "Um... sepertinya tadi ada sesuatu yang membuatku menjadi dingin dan bodoh!" jawab Alex.
       Yang lain menatap Alex dengan penuh keheranan. "Sesuatu apa?" tanya Rifa. "Entahlah,, sesuatu yang sepertinya sedang menjadi Raja dalam Imaginasiku." jawab Alex. "Sesuatu yang mengendalikanmu?" tanya Rifa lagi. "Um.... ya, semacam itu!".
   
                                                 ***********
      2 tahun kemudian. "Hmm.... nggak kerasa sekarang aku sudah kelas 3 SMP. padahal perasaan kemarin baru kelas satu." gumam Alex.
      Tiba-tiba Alex ingin mengambil tumpukan gambar yang ia temukan di lemarinya 2 tahun yang lalu, ketika dia pindah kerumah ini. setelah saat itu dia tidak pernah membuka tumpukan kertas tersebut. setelah membuka tumpukan kertas itu lagi, dia ingat akan sesuatu.
      Alex berlari kerumah Rifa. mengetuk pintu dengan tidak santainya..... Rifa membuka pintu tersebut. "Ada apa? kok kayaknya gawat banget?" tanya Rifa.
      "Ikut aku yuk! ke suatu tempat!" ajak Alex. "Oke, tapi tunggu sebentar" ujar Rifa.

      Alex mengajak Rifa ke Hutan yang pernah muncul di imajinasinya. "Hei ayo kita telusuri hutan ini!" ajak Alex. "Buat apa?" tanya Rifa. "Ratu Lebah sedang mencari pertolongan untuk menyelamatkan bangsanya dari serangan para manusia. dan dia meminta kita untuk membantunya!" jawab Alex.
      "Lex? aku pernah bermimpi aku datang ke hutan ini. tapi dalam mimpiku nggak ada yang namanya ratu lebah." ujar Rifa. "Mimpi setiap orang berbeda-beda!" sahut Alex. "Baiklah. mimpimu itu terlalu imagine sekali." ujar Rifa.
      "Sebenarnya aku bukan bermimpi, tetapi ketika itu seperti ada yang mebuatku harus berimajinasi seperti itu. entah siapa, tapi yang jelas, ketika itu, seperti ada yang mengendalikanku. Oke, coba ceritakan bagaimana mimpimu?" jelas Alex.
      mereka terus berjalan menyusuri hutan tersebut hingga menemukan rumah kecil terbuat dari kayu dilengkapi dengan suasana salju dan pohon-pohon kering. tempatnya terlalu mengerikan. padahal di Malang nggak mungkin pernah ada salju.




       "Mimpiku seperti ini. kita harus berhati-hati!" sahut Rifa. sedangkan Alex tetap terfokus ke rumah di tengah hutan tersebut. "Kita harus masuk kedalam rumah itu!" ujar Rifa. Alex menoleh kearah Rifa dengan wajah yang tidak setuju. "Kita ikuti jalan cerita dalam mimpiku." lanjut Rifa. tetapi Alex menentang, "Tunggu dulu! belum tentu mimpimu itu akan jadi nyata. bisa saja didalam rumah itu ternyata ada orang jahat yang ingin membunuh kita atau apa." usul Alex.
       "Dulu, aku pernah mengalami hal seperti ini, tapi di tempat yang berbeda bersama Alfa. sebenarnya, keluarga Alfa pindah gara-gara Alfa itu menghilang entah kemana. kabarnya dia pergi ke gunung tempat kita biasa bermain. pada saat itu aku tidak bersamanya. waktu itu dia kelas 9, sedangkan aku masih kelas 5 SD. dia yang mengajarkanku berimajinasi. dia dingin dan sulit ditebak. sama sepertimu. Dalam mimpiku memang ada ceritanya kalau orang yang sering datang ke gunung tersebut bersamaku akan menghilang. ketika aku nggak sama dia. kupikir hal tersebut hanya mimpi seorang anak SD. tetapi ternyata itu menjadi sebuah kejadian nyata." cerita Rifa.
     "Okelah. aku percaya sama kamu." ujar Alex.
  Kemudian Alex dan Rifa berlari kearah rumah tersebut. "Duh dingin!" ujar Rifa. "Enggak tuh Rif!" sahut Alex. Rifa kebingungan melihat ke arah Alex yang tidak kedinginan sama sekali.
      Alex berjalan mengelilingi rumah tersebut. kemudian ia menemukan sebuah surat di balik papan kayu. "Rif, Lihat ini deh!" sahut Alex. Rifa menghampiri Alex dengan penasaran. lalu membaca surat tersebut bersama-sama.

             Jangan main-main di tempat ini! atau kamu akan melihat kejadian yang sama pada 4 tahun yang lalu. 

    "Pesan nggak guna! dia hanya menakut-nakuti kita supaya kita nggak main-main disini!" kata Rifa tak peduli.
     Alex menghiraukan perkataan Rifa tersebut, kemudian dia menemukan secarik kertas dengan darah yang di selipkan di balik kaca yang ada dirumah tersebut. lalu Alex mendengar suara, "Jangan beritahu cewek itu!" seketika itu, Alex terkaget! siapa yang bicara? nggak ada orang disini. kemudian ia membaca isi surat tersebut.
         
            Salah satu dari kalian akan mengalami nasib yang  sama seperti 4 tahun yang lalu.

  "hah? yang dimaksud siapa?" gumam Alex. sekali lagi Alex mendengar suara, "Jangan beritah isi surat ini kepada cewek itu."
       Alex ketakutan sendiri. dia berpikir, bisa-bisa yang dimaksud surat itu adalah Rifa. sedangkan Alex nggak mau kalau Rifa pergi meninggalkannya. karena selain sebagai sahabat, Alex ternyata juga suka dengan Rifa.
        Alex menarik tangan Rifa dan membawanya pergi dari rumah tersebut dengan kasarnya. "Lex, lex! tunggu! sakit tau!" teriak Rifa. tetapi Alex menghiraukannya sampai mereka keluar dari hutan tersebut. "LEX! LEPASIN!" teriak Rifa dengan kasar.
       "Kamu jangan pernah datang kerumah itu lagi! jangan pernah" ujar Alex.
"Loh? kenapa?" tanya Rifa. tapi Alex tak menjawab.

                                                    *********
      keesokan harinya, Rifa menelpon Alex, karena dia malas kalau pagi-pagi harus kerumah Alex.
"Halo, Alex ada?" tanya Rifa dalam telpon.
      "Alex lagi sakit, ini siapa?" jawab mama Alex .
"Um.... Ini Rifa tante. kalau boleh tau, Alex sakit apa?" tanya Rifa lagi.
     "Penyakit lamanya kambuh." jawab mama Alex.
"Penyakit lama? penyakit apa?" tanya Rifa penasaran.
      "Alex nggak pernah cerita?"
"Enggak."
     "Sakit jantungnya kumat!"
"APA? PENYAKIT JANTUNG? SEJAK KAPAN?" tanya Rifa kaget.
    "Astagfirullah Rifa!! jangan keras-keras dong!"
"Maaf tante."
    "Sejak kecil. dan sekarang dia koma dirumah sakit!" jawab mama Alex dengan nada sedih.
       Rifa terdiam sejenak, lalu segera menutup telpon dan pergi kerumah rumah sakit. tapi dia tidak tau dimana rumah sakitnya *JENGJENG* . Rifa menelpon mama Alex lagi. dan segera pergi ke rumah sakit tempat Alex dirawat.
    Ketika sampai dirumah sakit mama, papa, dan saudara-saudara Alex menangis. "Tante kenapa nangis?" tanya Rifa.
          "Alex kritis, Rif!"
"Apa?" Rifa terduduk lesu di kursi. Rifa nggak percaya kalau sahabat terbaiknya akan mengalami hal seperti itu. karena nggak tahan, Rifa juga ikut menangis lalu pulang kerumah.

      Karena terlalu larut dalam kesedihannya, tak terasa Rifa tertidur di ruang tamu hingga keesokan harinya.
 
     Keesokan harinya ketika di meja makan. "Rif, ayo ke rumah Alex. Alex baru sembuh loh kemarin." ujar mama Rifa.
      "Alex? Baru sembuh? dari penyakit apa?" tanya Rifa yang seakan lupa ingatan.
"Kamu nggak tau?" sahut papa Rifa.
     Rifa menggeleng.


        kemudian Rifa ikut ke rumah Alex. tetapi saat sampai di depan pintu rumah Alex, dia menyadari bahwa ada sosok Alfa yang menyapanya dari arah kejauhan. lalu ia mengikuti sosok tersebut sampai dirumah kemarin yang ia kunjungi bersama Alex.
    "Halo Rifa! kita berjumpa lagi."
"Hahhh???" Rifa kaget melihat ada Alfa didepannya.
    "A....Al...fa,.... nggak mungkin deh... nggak mungkin itu kamu!" ujar Rifa nggak percaya.
"Ini beneran aku, Rif! sebenarnya yang ngasih surat ke kalian kemarin itu aku. sebenarnya waktu itu aku tersesat di hutan. dan aku nggak menemukan jalan keluarnya. akhirnya aku bangun rumah disini. aku nunggu hingga ada seseorang yang memiliki imajinasi yang kuat yang bisa menemukan tempat ini. dari kalian juga aku bisa mencari tempat keluar dari hutan ini." jelas Alfa.

     "Hai Rif! sebenarnya kemarin aku akting loh... :p" sahut Alex yang tiba-tiba ada dibelakang Rifa. "Kemarin sebenarnya aku sudah ketemu sama Alfa. terus Alfa suruh aku akting kayak begituan buat nakut-nakutin kamu. ya aku ikutin ajalah!" lanjut Alex.
     "Hahahahahahaha.... Kalian resek, beneran deh resek banget. mau kalian itu apa sih? udah bikin aku takut lah apalah... kalian bener-bener resek! aku benci kalian." sahut Rifa.
         

          "Happy sweet 15th birthday, Rifa!!!!!!! udah lama aku nggak ngucapin happy birtday ke kamu :P" sahut Alfa yang berjalan dari dapur membawa roti tart yang besar.
       
            "Hei, Rifa!!! kamu lihat ini!!!" sahut Alex yang menarik gambar pohon-pohon yang kering dan bersalju. ternyata itu semua hanya kain bergambar karya Alfa.
    "Sial! tapi gimana aku bisa merasa kedinginan waktu itu?" tanya Rifa. Alfa mengeluarkan kipas angin dengan efek udara salju dari kamarnya. "Pakai ini. hahahahahahahahhahaha..."


 "AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA......"

TAR! TAR! "suara apa itu?" tanya Alex. "Fa, jangan bilang kamu mutar suara kayak begituan?" sahut Rifa. "Aku nggak tau apa-apa, bener!" jawab Alfa. "Lalu itu suara siapa?" tanya Alex dan Rifa serempak.

                 The End?

           Ini adalah ceritaku saat aku pindah rumah. gokil dan terlihat bodoh. nantikan ceritaku selanjutnya, Alex.
           

Saturday, May 4, 2013

Bangun Ruang Sisi Datar (PPT)

Nih. . . ,Presentasi untuk diPelajari. . .
Silahkan di Download. . .
Biar File pelajaran semakin lengkap





 photo BUTTON-DOWNLOAD_zps98c3d1ab.png

Friday, May 3, 2013

Add our FB

Hi! please follow our official twitter @PanahAsmara8A 
dont forget to add our FB.
according to the sequence previously!
  1. Irfan Depandawa
  2. Prima Pradipta
  3. Edna Rochmad
  4. Fendi Ardana Riadi
  5. Gilang Pw
  6. Lorensius Widharka
  7. Agung Prayogo
  8. Naufal Hadjoe
  9. Ridwan Aditya
  10. Nabiha Reyhan
  11. Nino Fachrurozy
  12. Nurfahmi Pramastyo
  13. Setiono Rachman
  14. Syach Iskandar Muhammad
  15. Wildan Sumardiko
  16. Adelia Eka Dita
  17. Alya Rohadatul
  18. Anggia Octaviany
  19. Chris Hanamay
  20. Devi Fatica
  21. Dewi Ariyati
  22. Eva Chandra
  23. Frisca Pramahasti Zfnr
  24. Natasya Candra
  25. Jihan Nabilaa Yudarana
  26. Patricia Mayang
  27. Rahmita Widya Utami
  28. Salsabila Aprilia
  29. -
  30. Venta Ananda Ramadhanty

seni tisu toilet

ini semua juga dari saatini.com







tentang kami


halo! kami dari kelas 8A di SMPN 6 Surabaya ruang nomor 10. mari berbagi bersama-sama.
kita adalah anak-anak aktif, kreatif, inovatif, dan tentunya kita selalu ceria.
Di kelas kami ada 30 anak , yaitu 15 anak cewek dan 15 anak cowok. sebutkan saja satu persatu dari mereka:


  1. Akhtaufa Irfansyah Putra 
  2. Bernadinus Prima A P  
  3. Edna Rochmad                       
  4. Fendi Ardana Riadi             
  5. Gilang P W
  6. Lorensius Widharka
  7. M. Agung Prayogo
  8. M. Naufal Hadjoe
  9. M. Ridwan Aditya
  10. Nabiha Reyhan
  11. Nino Fachrurozy
  12. Nurfahmi Pramastyo
  13. Setiono Rachman
  14. Syach Iskandar 
  15. Wildan Muhammad B. Sumardiko
  16. Adelia Eka Dita
  17. Alya Rohadatul Aisy'
  18. Anggia Octaviany
  19. Chris Hanamay
  20. Devi Fatica Dewayanti
  21. Dewi Ariyati
  22. Eva Chandra Andika
  23. Frisca Zofanora Pramahasti
  24. Natasya Candra
  25. Jihan Nabila 
  26. Patricia Mayang Putri
  27. Rahmita Widya Utami
  28. Salsabila Aprilia
  29. Sazhia Hafazah
  30. Venta Ananda Ramadhanty
Twitternya boleh di follow, urut sesuai nomernya ya!
  1.  @irfaann_
  2. @primapradipta1
  3. @ednarochmad
  4. @fendi_ard
  5. @gilang_GPW
  6. @lo_ren265
  7. @agungemon
  8. @hadjoee_
  9. -
  10. -
  11. @Fachrurozy98
  12. @nurfahmiP
  13. -
  14. @iskandar_Syach
  15. -
  16. @adelaed
  17. @AlyaAisy
  18. @anggia_oct
  19. @Chrishanamay_
  20. @defatica
  21. @dewiariyati1234
  22. @evachandra_a
  23. @friscazp
  24. @natasya_candra
  25. @jihannbl
  26. @patriciaamayang
  27. @rahmita_22
  28. @salsabilaapril6
  29. -
  30. @ventananda